Sabtu, 26 Januari 2013

Abu Bakar Ash Shiddiq




"Demi Allah, kami sungguh heran. Setiap kali kami makan sesuap, hidangan itu menjadi bertambah banyak sampai kami semua  merasa kekenyangan. Dan hidangan itu bertambah banyak saja dari semula. " jawab salah seorang tamunya.

Ketika Abu Bakar melihatnya, ia pun melihat hidangan itu sangat banyak. Lalu ia bertanya pada istrinya," Wahai istriku , apakah engkau memasak sebanyak ini ? "

"Tidak demi Allah! Sungguh hidangan ini bertambah banyak. tiga kali dari semula," jawab istrinya menjelaskan.

Kemudian Abu Bakar ikut makan dari hidangan itu sambil berkata. "Mungkin ini perbuatan setan." Setelah para tamunya pulang, Abu Bakar membawa hidangan itu pada Rasulullah SAW.

Esok paginya, hidangan itu masih seperti semula. Saat itu, kami sedang mempunyai janji dengan suatu kaum. Setelah batas waktunya berlalu, dua belas orang dari kami keluar. Mereka kembali sambil membawa kawan-kawan yang banyak. Kemudian Rasulullah SAW menyuruh mereka datang lagi untuk makan besama dari hidangan itu hingga puas.

Sementara itu, Imam Fakhrur Razi ketika menafsirkan surat Al-Kahfi menceritakan , "Termasuk salah satu Karamah Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. ialah ketika jenazah beliau sedang diusung sampai di depan makan Rasulullah SAW, orang-orang yang sedang mengusungnya berkata, "Assalamualika ya Rasulullah. Ini Abu Bakar sedang di luar pintu."

Tiba-tiba pintu makam Rasulullah SAW terbuka dan terdengar sebuah suara dari makam beliau. "Masuklah orang yang dicintai kepada orang yang mencintainya. "

Dalam riwayat yang lain, "Urwah bin Zubair meriwayatkan dai 'Aisyah Ummul Mu'minin r.a. bahwa Abu Bakar pernah memberikan dua buah gantang hasil kurma semasa ia sehat. Ketika telah mendekati ajalmya, beliau berkata, "Hai putriku, tidak seorangpun dalam keadaan cukup yang lebih kusenangi daripada dirimu, dan tidak ada seorangpun berada dalam kesempitan yang tidak kuinginkan daripada dirimu. Dulu ketika kuberikan padamu hasil kurma sebanyak dua puluh gantang , engkau tidak mau menerimanya. Sekarang hasil kurma itu akan menjadi harta waris. Oleh karena itu, nanti bagikanlah pada kedua saudara lelakimu dan kedua saudara perempuanmu.

"Wahai ayahkum saudara perempuanku hanya satu yaitu Asma', lalu siapakah yang lain ?' tanya Aisyah.

Abu Bakar menjawab, "Aku melihat dari kandungan ibumu akan lahir seorang perempuan."

Aisyah berkata, "Apa yang dikatakannya benar, bayi yang lahir kemudian adalah seorang perempuan. "

Imam Tajuidn As-Subki menganggap kisah di atas sebagai bukti karamah Abu Bakar As-Shiddiq r.a.. Pertama, beliau memberikan kepada Aisyah bahwa ia akan wafat dengan isyarat,  buah kurma akan menjadi harta waris. Kedua, beliau memberi isyarat bahwa janin yang sedang dikandung istrinya adalah seorang anak permpuan. Semua yang diisyaratkan oleh Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq r.a. itu kemudian sungguh terjadi sepeninggal beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar