Kamis, 03 Januari 2013

Nenek Moyang Burung





Mengapa terdapat demikian banyak perdebatan mengenai asal-usul burung ?
Kesulitan dalam menjelaskan evolusi burung adalah hanya sedikit fosil yang ditemukan. Tulang burung demikian rapuh dan penuh dengan ruang udara kecil. Tulang burung mudah hancur setelah kematian, dan konsekuensinya tulang burung amat langka.

Satu-satunya kemungkinan burung purba menjadi fosil adalah ketika binatang ini jatuh ke dalam danau air tawar dangkal dan dengan cepat tertutup oleh lumpur, yang mencegah pembusukan atau bangkainya diserakkan oleh predator atau binatang pemakan bangkai.

Namun, kondisi khusus ini muncul hanya sekali-sekali. Sampai lebih banyak fosil burung yang ditemukan, ilmuwan pasti mengalami kesulitan untuk mengisi kesenjangan evolusioner dan mengetahui lebih banyak mengena asal-usul burung.

Apakah ada petunjuk yang masih hidup mengenai nenek moyang burung ?
Seekor burung dari Amerika selatan disebut hoatzin mungkin mempunyai beberapa karakteristik dari burung yang amat purba. Seekor hoatzin muda mempunyai cakar  di depan dari sayapnya seperti Archaeropteix, yang digunakan untuk bergerak dari dahan ke dahan. Burung dewasa terbang dengan amat kaku. Tidak seperti semua burung lain, hoatzin tidak mempunyai ampela khusus untuk menghaluskan makanannya di dalam tembolok besar yang terdiri dari otot. Saat ini dianggap amat primitif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar