Jumat, 28 September 2012

Sistem Komunikasi Ke Otak



Manusia memiliki Sistem komunikasi ke otak secara berbeda-beda. Ada yang visual, ada yang auditotrial dan ada yang kinestetik. Visual berarti penglihatan, auditorial berarti pendengaran dan kinestetik berarti perasaan.

 

Orang yang visual akan lebih mudah memahami sesuatu kalau dia melihat, orang auditorial lebih mudah memahami kalau dia mendengar, sedangkan orang kinestetik akan lebih mudah memahami kalau dia melakukan. Dengan perbedaan ini, seandainya kita mengajar seseorang, alangkah lebih baik kita menyesuaikan dengan dengan bakat komunikasi ke otak siswa kita. Bagaimana caranya kalau siswanya banyak, tentu beda-beda dong ? Ya, pasti beda-beda. Kalau mereka berbeda-beda, nanti kita pilih mana yang paling banyak.

 

Orang visual biasanya mementingkan warna dan segala keindahan yang bisa dilihat. Jika dia manyukai laut, tentunya dia suka karena warna birunya, pemandangannya, warna pasir pantainya dan lain-lain. Jika dia menyukai gunung maka dia menyukai warna hijaunya, bentuk gunungnya, pemandangannya dan lain-lain. Kamar orang yang visual cenderung memiliki banyak hiasan yang enak dilihat. Baju-baju yang dipakai juga memakai warna-warna yang diplih. Kalau dia membeli kendaraan, dia juga akan memilih yang warnanya bagus, serta mengkilapnya. 

 

Berbeda dengan orang auditorial. Dia sangat sensitif terhadap suara. Dia suka mendengarkan lagu-lagu. Jika menyukai laut, dia suka dengan suara debur ombaknya. Jika dia menyukai gunung dia suka kesunyiannya. Dia cenderung menyediakan alat-alat yang bisa mengeluarkan musik di kamarnya. Jika memiliki mobil, maka dia akan sangat memperhatikan kualitas tape mobilnya. Jika berbicara dia tidak begitu cepat, agar mudah didengarkan oleh orang lain.

 

Orang kinestetik berbeda lagi caranya. Jika dia menyukai laut, mungkin dia lebih suka dengan angin yag meniup tubuhnya sehingga terasa sejuk dan nyaman. Jika menyukai gunung dia suka dengan sejuknya. Bisa juga dia tidak suka gunung dan laut sekaligus, karea gunung dingin dan laut panas. Apapun alasannya, suka atau tidak suka dikaitkan dengan rasa. Jika dia memiliki kamar, maka kamarnya cenderung sejuk, sehingga nyaman dipakai. Dia tidak pernah memajang hiasan-hiasan dinding, yang penting kamarnya nyaman. Jika memilih kendaraan juga seperti itu, yang penting rasa nyamannya, kecepatan geraknya dan sebagainya. Seringkali orang knestetik, jika berpakaian kurang indah, akan tetapi bagi dia tidak penting, yang penting nyaman.

 

Kalau kita presentasi di depan orang visual, alangkah lebih bak jika kita berikan power point yang bagus. AKan tetapi jika cara ni diberikan pada orang auditorial, aka dia akan mengantuk. Terkadang jika kita mngajukan proposal kepada orang auditorial, kita bisa menawarkan diri untuk membacakannya. Bisa jadi orangnya setuju. Akan tetapi, kalau dia tidak mau maka tidak usah kita paksakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar