Sabtu, 27 Oktober 2012

Great Zimbabwe atau Zimbabwe Besar





Negara modern Zimbabwe mendapatkan nama dari tempat besar yang berisi reruntuhan batu, yang dikenal sebagai Zimbabwe Besar. Arkeolog percaya bahwa reruntuhan batu tersebut mungkin merupakan pusat dari kekaisaran Afrika Agung selama ratusan tahun.

Rumah Batu
Dalam bahasa orang Afrika yaitu Bantu, Zimbabwe berarti 'rumah batu'. Kenyataannya, batu-batu tersebut dahulu memamng digunakan untuk membuat pagar yang mengelilingi bangunan. Pagar tersebut dari campuran lumpur.

Bagian tertua berasal dari reruntuhan berasal dari abad ke-8, tetapi orng-orang mungkin tinggal di tempat tersebut sekitar 600 tahun sesudahhnya. Sekitar tahun 1100, seluruh daerah tersebut dikuasai oleh orang-orang Shona yang sekarang ini masih merupakan bagian terbesar dari populasi Zimbabwe dan Mozambiq.

Perdagangan Emas.
Para penghuni asli kota tersebut adalah petani, tetapi Zimbabwe Besar menjadi lebih penting saat orang-orang yang bermata pencaharian sebagai perternak datang ke kota tersebut. Mereka mungkin juga seorang pedagang. Kekaisaran tersebut berlangsung dari abad ke-12 sampai abad ke 15.

Kita mengetahui bahwa orang yang tinggal di sana mempunyai ketrampilan sebagai penambang dan pengrajin. Mereka menggali dan melebur emas yang kemudian diperdagangnkan dengan bangsa Arab, India dan para pelancong Cina.

Pelabuhan laut yang kaya
Mereka juga berdagang gading, besi dan cangkang kura-kura sebagai pertukaran untuk kapas, sutra, manik-manik kaca, rempah-rempah dan porselen. Zimbabwe besar mungkin juga merupakan pusat perbudakan yang dipindahkan dari Afrika ke tanah Arab. Barang dagangan masuk melalui pelabuhan besar di pantai samudera India. Pada abad ke 16, pedagang Eropa menulis bahwa penduduk Zimbabwe Besar berpakaian sutera dan katun yang indah.

Sisa Peninggalan
Sektar 150 kepala keluarga tinggal di Zimbabwe Besar pada masa jayanya. Ada ribuan orang yang bertempat tinggal di daerah tersebut. Daerah berpagar seluas 250 meter merupakan bangunan utama yang tertinggal dari tempat itu. Di dalam lingkaran tembok tersebut ada berbagai macam pondasi bangunan kecil, termasuk menara bundar yang mempunyai ketinggian 9 meter. Menara ini mungkin dahulu digunakan untuk upacara. Pagar tersebut bisa dilihat dari bukit di dekat daerah itu.

Penemuan Kembali Pada Zaman Modern

Kini, kita tahu mengapa kota tersebut runtuh, mungkin kekeringan atau kelaparan berperan dalam keruntuhan kota tersebut. Tempat terebut masih digunakan sampai abad ke-17, dan ditemukan kembali oleh orang Eropa pada tahun 1867.

Awalnya orang berpikir bahwa mungkin mereka akan menemukan emas Raja Solomo, seperti yang disebutkan dalam kitab suci. Mereka menggali daerah tersebut, menambah kerusakan pada waktu yang lampau dan menghancurka petunjuk-petunjuk dari kota tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar