Sabtu, 13 Oktober 2012

Suku Jawa




Suku jawa seringkali dikenal dengan istilah wong jowo, merupakan suku asli Indonesia yang tinggal di jawa tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Suku ini memiliki jumlah populasi terbanyak di Indoesia, sehingga di semua propinsi Indonesia selalu ada suku Jawa. Bahkan Suku Jawa ada yang tinggal di Suriname. Mereka dulu dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda ke sana. Di Suriname, merekapun masih memakai bahasa Jawa.

Bahasa yang dipakai oleh suku jawa adalah bahasa Jawa. Cara pegucapannya sangat khas, dan sering disebut medok. Bahasa Jawa memiliki tiga tingkatan, yaitu ngoko, kromo dan kromo inggil. Ngoko adalah Bahasa Jawa yang paling kasar, kromo menengah dan kromo inggil yang paling halus. Seringkali jika dua orang Jawa berkomunikasi, tetapi bahasa yang dipakai berbeda. hal ini disebabkan status sosialnya berbeda. Jika majikan dengan pembantu berbicara, maka majikan menggunakan bahasa ngoko, sementara pembantu menggunakan kromo inggil. Dengan adanya perbedaan level bahasa ini, maka orang Jawa cukup menyadari status sosialnya.

 Sebagian besar masyarakat Jawa memeluk agama Islam. Ada juga yang beragama Protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Selain itu aliran khas jawa yang disebut dengan istilah kejawen. Aliran ini merupakan perpaduan antara anismisme, Hindu dan Budha. Ada juga Islam kejawen yang merupakan perpaduan antara Islam dengan kepercayaan-kepercayaan orang Jawa.

 Orang Jawa sebagian besar bekerja sebagai petani. Akan tetapi juga banyak yang menjadi pegawai negeri sipil, angoota DPRD dan beberapa jabatan di pemerintahan. Karena orang Jawa merupakan mayoritas dari penuduk Indonesia maka hampir semua profesi selalu ada orang Jawa yang mendudukinya. Jadi bisa dikatakan orang jawa menguasai semua profesi, mulai dari presiden sampai pembantu rumah tangga.

 Masyarakat Jawa memiliki berbagai jenis kesenian yang dipengaruhi oleh agama hindu dan budha. Seperti misalnya kisah pewayangan yang mengambil cerita dari kitab Ramayanan dan Mahabarata. Setelah Islam masuk, kesenian ini bercampur dengan Islam. Misalnya pada kisah Mahabarata. Pandhawa yang jumlahnya 5 diibaratkan sebagai rukun Islam yang jumlahnya 5. Misalnya Puntadewa (Yudistira) yang memiliki senjata kalimasada adalah salah satu plesetan dari kalimat syahadat yang merupakan rukun Islam yang pertama. sedangkan diantara para pandhawa tadi yang paling kuat adalah werkudara (bima) yaitu yang kedua. Ini identik dengan rukun Islam yang kedua yaitu Shalat yang merupakan tiang agama. Sementara itu anggota pandhawa yang jarang disebut adalah Nakula dan Sadewa. Ini identik dengan rukun Islam zakat dan haji yang hanya diperuntukkan untuk orang yang tidak mampu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar