Suku jawa seringkali dikenal dengan istilah wong jowo,
merupakan suku asli Indonesia yang tinggal di jawa tengah, DI Yogyakarta, dan
Jawa Timur. Suku ini memiliki jumlah populasi terbanyak di Indoesia, sehingga
di semua propinsi Indonesia selalu ada suku Jawa. Bahkan Suku Jawa ada yang
tinggal di Suriname. Mereka dulu dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda ke sana.
Di Suriname, merekapun masih memakai bahasa Jawa.
Bahasa yang dipakai oleh suku jawa adalah bahasa Jawa. Cara
pegucapannya sangat khas, dan sering disebut medok. Bahasa Jawa memiliki tiga
tingkatan, yaitu ngoko, kromo dan kromo inggil. Ngoko adalah Bahasa Jawa yang
paling kasar, kromo menengah dan kromo inggil yang paling halus. Seringkali
jika dua orang Jawa berkomunikasi, tetapi bahasa yang dipakai berbeda. hal ini disebabkan
status sosialnya berbeda. Jika majikan dengan pembantu berbicara, maka majikan
menggunakan bahasa ngoko, sementara pembantu menggunakan kromo inggil. Dengan
adanya perbedaan level bahasa ini, maka orang Jawa cukup menyadari status sosialnya.
Sebagian besar masyarakat Jawa memeluk agama Islam. Ada juga
yang beragama Protestan, Katolik, Hindu dan Budha. Selain itu aliran khas jawa
yang disebut dengan istilah kejawen. Aliran ini merupakan perpaduan antara
anismisme, Hindu dan Budha. Ada juga Islam kejawen yang merupakan perpaduan
antara Islam dengan kepercayaan-kepercayaan orang Jawa.
Orang Jawa sebagian besar bekerja sebagai petani. Akan
tetapi juga banyak yang menjadi pegawai negeri sipil, angoota DPRD dan beberapa
jabatan di pemerintahan. Karena orang Jawa merupakan mayoritas dari penuduk
Indonesia maka hampir semua profesi selalu ada orang Jawa yang mendudukinya.
Jadi bisa dikatakan orang jawa menguasai semua profesi, mulai dari presiden
sampai pembantu rumah tangga.
Masyarakat Jawa memiliki berbagai jenis kesenian yang
dipengaruhi oleh agama hindu dan budha. Seperti misalnya kisah pewayangan yang
mengambil cerita dari kitab Ramayanan dan Mahabarata. Setelah Islam masuk,
kesenian ini bercampur dengan Islam. Misalnya pada kisah Mahabarata. Pandhawa
yang jumlahnya 5 diibaratkan sebagai rukun Islam yang jumlahnya 5. Misalnya Puntadewa
(Yudistira) yang memiliki senjata kalimasada adalah salah satu plesetan dari
kalimat syahadat yang merupakan rukun Islam yang pertama. sedangkan diantara
para pandhawa tadi yang paling kuat adalah werkudara (bima) yaitu yang kedua.
Ini identik dengan rukun Islam yang kedua yaitu Shalat yang merupakan tiang
agama. Sementara itu anggota pandhawa yang jarang disebut adalah Nakula dan
Sadewa. Ini identik dengan rukun Islam zakat dan haji yang hanya diperuntukkan
untuk orang yang tidak mampu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar