Sementara
itu Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata kepada majalah info franchise
adalah sebuah wawancara di acara grand opening outlet Edam Burger mengatakan
industri makanan pasti akan tetap hidup. Makanan apa saja yang kita bikin pasti
akan laku tentu saja mesti bersaing dan mesti enak, “kata menteri.
Diakui atau
tidak, di manapun di dunia pasti akan ada persaingan. Begitu pula di bisnis
F&B. Oleh karena itu menteri Jero Wacik menyarankan agar pemain-pemain di
industi makanan bisa bersaing maka sama seperti ilmu dagang, harus diperhatika
masalah delivery time, quality, price, dan continuity. “Quality jangan sampai
kalah. Ada order harus bisa continuity. Price harus kompetitif tidak perlu
murah. Harus ada promosi agar dikenal,” kata menteri.
Meski ketat,
namaun masih banyak orang yang berangggapan bahwa membuka restoran itu mudah, cukup
pandai masak pandai masak serta didukung penampakan luarnya yang serba baik.
Sejatinya tidak begitu. Untuk bisa berhasil dibutuhkan ketekunan, ketelitian
dan kecermatan dalam memilih lokasi serta yang tidak kalah penting adalah kerja
keras dari sang pelaku bisnis.
Selanjutnya
faktor lain yang harus diperhatikan adalah soal pengadaan peralatan,
perlengkapan, bahan mentah, pengendalian kualitas bahan, serta pengolahan
dengan proses dan resep yang standar. Berikutnya tentang keluhan pelanggan,
Ciustomer service, kegiatan promosi, SDM, pendanaan, penetapan harga, citra dan
lain sebagainya.
Sementara
itu Wirawan memendang maraknya persaingan di F&B justru semakin baik.
Karena bagaimanapun juga, semakin banyak pesaing akan membuat orang semakin
inovatif. Dan inovatif tersebut lanjut Wirawan, di jaman sekarang tidak hanya
melulu soal membuat diferensi di rasa yang lebih enak saja.
untuk membaca lanjutannya silakan klik di sini
untuk membaca lanjutannya silakan klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar