Rabu, 26 Desember 2012

Membangun Perusahaan Taksi

Bagaimana Seorang Imigran Membangun Perusahaan Taksi



Baru-baru ini, Sara berada di daerah pinggiran kota di Atlanta pada jam-jam sibuk dan memerlukan taksi. Akhirnya ada satu taksi yang berhenti dan saya masuk ke dalamnya. Taksi ini sangat bersih namun sudah begitu tua- Cadillac berumur dua puluhan tahun. Si supir berkata, "Selamat Malam, Tuan, ke mana saya harus membawa anda?" Saya katakan kepadanya kemana saya hendak pergi , kemudian saya berkata, "Anda beasal dari Jamaika, bukan ?"

Dia serta-merta melirik kepada saya dan berkata, "Hei, benar, bagaimana anda bisa tahu itu ?"

"Saya sangat sering pergi ke Jamaica ,"jelas saya, "dan aksen anda sudah tidak salah lagi adalah orang Jamaika.. Saya sangat menyukainya." Kami meluncur melalui lalu lintas yang ribut selama beberapa menit tanpa berbicara, kemudian si supir berkata dengan sangat tegas, "Ini adalah taksi saya sendiri. Saya memilikinya. Saya melakukan usaha sendiri. Tidak lama lagi saya akan memperoleh dua taksi. Mimpi saya adalah memiliki dua puluh taksi. "

Saya bilang, "Bagus sekali. Saya selalu senagn bertemu dengan pengusaha. Sudah berapa lama anda tinggal di Amerika?"

"Sebelas bulan," jawabnya. "Begitu saya sampai di negara ini , saya hanya memiliki dua ratus dolar, dan saya sudah mempunyai usaha saya sendiri."

Pikiran saya segera terarah pada sebuah judul berita di koran yang saya lihat tatkala saya menunggu taksi tadi. Judul itu berkata "9.200.000 orang menganggur. "Saya berpikir kepada diri saya sendiri : Bagaimana orang ini yang berada dalam lingkugan asing dan baru memiliki bisnis yang sukses manakala sejumlah cukup besar orang yang dilahirkan dan berpendidikan di sini adalah pengangguran ?

"Anda  orang yang luar biasa," ujar saya. "Anda pasti bekerja sangat keras."

"Oh, tidak Tuan, "jawabnya. "Ini bukan pekerjaan. Saya suka apa yang saya kerjakan. Anda tahu, keuntungan itu semuanya datang kepad saya, bukan kepada seorang bos atau suatu perusahaan besar. Saya seorang pengusaha, dan suatu hari saya akan menikmati kehidupan yang sangat baik. "

Setelah dia menurunkan saya, saya berpikir : Inilah dia seorang yang menghargai apa yang harus diberikan oleh sebuah sistem dan mengusahakannya sebaik mungkin. DIa mungkin saja tidak mempunyai utopianya sendiri, namuan akan sampai cukup dekat dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar