Sabtu, 29 Desember 2012

Bisnis F dan B 3




artikel ini adalah lanjutan dari bagian 1
Tetapi lebih dari itu di tengah konsumen makin kritis dan memiliki ekspektasi lebih maka diferensiasi harus juga mengarah ke service, suasana dan ambiance. “Jadi, menurut saya itu tiga tahap yang harus bisa dikembangkan pemain F&B sekarang ini,” katanya.

Wirawan yang sangat sukses dengan bisnis Disc Tara dan Odivanya ini mengaku, lantaran ia pemilk Goiza (resto Japanese fast food) maka sedikit banyak tahu seluk beluk bisnis F&B. Menurutnya dalam bisnis F&B yang paling susah adalah pertama dan awalnya.  “Awal itu selalu menjadi paling susah menjaga konsistensi  kualitas makanan, “ungkapnya. Jika tahap ini sduah bisa dilewati, tahap senlanjutnya menjadi tidak susah lagi, seperti manajemen, sistem, higienitas, dan healty karena mengikuti perkembangan masyarakat.

Wirawan mengatakan, dibandingkan bisnis-bisnis lain yang digelutinya, bisnis F&B adalah bisnis yang paling ruwet dan paling rumit, karena menyangkut empat skill, yakni skill of marketing, skilol of management, skill of processing, dan skill of service. Jika salah satu pincang maka F & B akan gampang jatuh.

Meski begitu adanya waralaba yang bergerak di bidang F&B sedikit banyak bisa mengobati  keruwetan-keruwetan tersebut. Pasalnya, di Franchise ada sistem yang sudah baku sehingga bila sampai ada orang yang tidak mengerti salah satu skill, tidak akan langsung jatuh karena tinggal mengikuti sistem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar