artikel ini adalah lanjutan dari bagian 1
Tetapi lebih dari itu di tengah konsumen makin kritis dan memiliki ekspektasi lebih maka diferensiasi harus juga mengarah ke service, suasana dan ambiance. “Jadi, menurut saya itu tiga tahap yang harus bisa dikembangkan pemain F&B sekarang ini,” katanya.
Tetapi lebih dari itu di tengah konsumen makin kritis dan memiliki ekspektasi lebih maka diferensiasi harus juga mengarah ke service, suasana dan ambiance. “Jadi, menurut saya itu tiga tahap yang harus bisa dikembangkan pemain F&B sekarang ini,” katanya.
Wirawan yang
sangat sukses dengan bisnis Disc Tara dan Odivanya ini mengaku, lantaran ia
pemilk Goiza (resto Japanese fast food) maka sedikit banyak tahu seluk beluk
bisnis F&B. Menurutnya dalam bisnis F&B yang paling susah adalah
pertama dan awalnya. “Awal itu selalu
menjadi paling susah menjaga konsistensi
kualitas makanan, “ungkapnya. Jika tahap ini sduah bisa dilewati, tahap
senlanjutnya menjadi tidak susah lagi, seperti manajemen, sistem, higienitas,
dan healty karena mengikuti perkembangan masyarakat.
Wirawan
mengatakan, dibandingkan bisnis-bisnis lain yang digelutinya, bisnis F&B adalah
bisnis yang paling ruwet dan paling rumit, karena menyangkut empat skill, yakni
skill of marketing, skilol of management, skill of processing, dan skill of
service. Jika salah satu pincang maka F & B akan gampang jatuh.
Meski begitu
adanya waralaba yang bergerak di bidang F&B sedikit banyak bisa
mengobati keruwetan-keruwetan tersebut.
Pasalnya, di Franchise ada sistem yang sudah baku sehingga bila sampai ada
orang yang tidak mengerti salah satu skill, tidak akan langsung jatuh karena
tinggal mengikuti sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar