Kamis, 06 Desember 2012

Mausoleum Halicarnassus


Mausolus adalah penguasa di Caira, daerah bagian kekaisaran Persia. Dia memerintah dari tahun 377 SM. Ibu kota daerah tersebut adalah Halicarnassus, yang sekarang ini dikenal sebagai daerah pusat pelancong di Turki, yaitu Bodrum. Mausolus mengikuti ayahnya sebagai penguasa dan sebagai gubernur propinsi dari kekaisaran persia. Akan tetapi, kemudian dia memisahkan diri dari kekaisaran Persia dan berdiri sebagai kerajaan merdeka.

Mausoleum Asli
Mausolus menikahi saudaranya perempuan yang bernama Artemisia. Saat kekuasaannya berkembang, dia merencanakan membuat makam untuk dirinya serta ratunya. Akan tetapi makam itu haruslah makam yang luar biasa. Mausolus menginginkan monumen yang dapat mengingatkan dunia akan kekayaan dan kekuasaaannya setelah dia meningal kelak.

Mausolus meninggal sebelum makamnya terselesaikan, tetapi ratunya terus mengawasi pembangunan tersebut sampai menjadi bangunan yang sempurna. Sekitar tahun 350 SM, bangunan tersebut dinamakan Mausoleum, seperti nama rajanya. Kata tersebut terus digunakan untuk menyebut makam yang besar.

Singa Penjaga Ruangan
Sepasang pohon ash diletakkan di peti mati emas dalam ruangan di dasar bangunan. Barisan singa bru menjaga ruangan tersebut. Di atas dasar batu padat merupakan bangunan yang mirip dengan kuil Yunani, yang dikelilingi oleh tiang-tiang serta patung-patung. Pada puncak bangunan ada tambahan piramida. Bangunan ini tingginya 43 meter di atas permukaan tanah dan dimahkotai dengan patung kuda yang menaiki kereta. Patung raja dan ratu mungkin sedang menunggangi kereta tersebut.

Rusak karena Gempa Bumi.
Seribu delapan ratus tahun kemudian, gempa bumi mengguncang dan menghebohkan Mausoleum. Pada tahun 1489, Ksatria Kristiani, St John mulai menggunakan batu bangunan tersebut untuk membangun isatana dekatnya. Mereka membangun beberapa tembok istana dengan batu hijau yang dahulu membentuk bagian utama dari Musoleum. Beberapa tahun kemudian ditemukan ruangan bawah tanah dari Mausolus dan Artemisia. Akan tetapi, saat mereka meninggalkan ruangan tersebut tanpa penjagaan pada malam hari, ruangan tersebut diserbu oleh para bajak laut untuk diambil emas dan barang-barang berharga lainnya.

Patung Galian
Setelah 300 tahun berlalu, para arkeolog menggali daerah tersebut. Mereka menggali bagian-bagian dasar dari Mausoleum untuk menemukan patung-patung serta pahatan yang tidak rusak atau dicuri. Di antara barang-barang tersebut ada patung besar yang oleh para arkeolog dipercayai sebagai patung raja dan ratu. Pada tahun 1857, patung tersebut dibawa ke museum British di London. Di tempat kita masih bisa melihat patung tersebut sampai sekarang. Penggalian yang lebih luas dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini. Saat ini hanya ada beberapa batu yang tertinggal di Bodrum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar